Macam-Macam
Hormon & Fungsinya
Dalam sistem Endokrin terdapat 2 kelenjar dari 8 kelenjar
yang mempunyai peran menghasilkan hormon-hormon yang berhubungan dengan sistem
reproduksi yaitu :
1. Kelenjar
Hipofise
J Disebut juga kelenjar pituitari. Karena
menghasilkan hormon pada bagian tubuh lainnya maka disebut juga “Master
Gland”
J
Terletak
di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang sfenoid. Dengan
berat kelenjar ± 0,5 gram dan bentuknya seperti kacang segilima.
J Terdiri atas 3 lobus yaitu : Lobus anterior
dan Lobus posterior, dan diantara kedua lobus ialah Pars Intermedia (lobus
intermedia)
J Lobus Anterior (adenohipofise); yaitu
kelenjar hipofise yang menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat
pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin lain. Hormon yang
dihasilkan yang berhubungan dengan sistem reproduksi antara lain :
a. Follicle stimulating hormon (FSH) : Hormon
yang bekerja sama dengan LH untuk menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari
folikek de graaf. Dalam jumlah besar folikel ini ditemukan pada
urine wanita menopause. FSH mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan
jumlahnya terus bertambah sampai dewasa. FSH akan berkurang pada peningkatan
estrogen.
b.
Prolaktin (luteotropin/LTH) : Hormon yang
berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi progesterone dari corpus
luteum dan memproduksi ASI. Ditemukan
pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urine wanita hamil, pada
masa laktasi dan post menopause.
c. Hormon
Gonadotropik (Hormon perangsang folikel yang berasal dari Folikel stimulating
hormon;FSH) : Hormon yang merangsang perkembangan folikel de graaf di dalam
ovarium dan pembentukan spermatozoa di dalam testis.
d. Hormon
Luteinizing (LH) atau disebut juga hormon Interstitial-Cell-Stimulating-hormon
(ICSH) : Hormon yang mengendalikan sekresi estrogen dan progesterone di dalam
ovarium dan testosteron di dalam testis. Bila estrogen dibentuk dalam jumlah
cukup besar maka akan menyebabkan pengurangan produksi FSH sehingga produksi LH
bertambah dan terjadilah ketidakseimbangan antara ratio FSH & LH yang
menyebabkan terjadinya ovulasi.
J
Lobus
Posterior( Neurohipofise ) yaitu salah satu kelenjar hipofise yang mengeluarkan
1 hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi yaitu : Hormon Oksitosin merupakan
Hormon yang merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan
mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
Nampaknya Hipofise-pun dirangsang dan diatur oleh pusat yang lebih tinggi yaitu Hypothalamus
yang menghasilkan Gonadotropin releasing factors yang fungsinya yaitu
merangsang hipofise untuk melepaskan gonadotropin, dan juga fungsi hypothalamus
yaitu mengeluarkan prolaktin inhibitory hormon (PIH) yang mengerem produksi
prolaktin.
2. kelenjar kelamin/kelenjar Gonad
J Kelenjar kelamin/gonad pada pria yaitu Testis
sedangkan pada wanita yaitu Ovarium.
J
Testis dan ovarium masing-masing menghasilkan
hormon yang mengatur fungsi reproduksi manusia.
J
Testis berbentuk oval (lonjong) dengan berat
kira-kira 10-14 gr, panjangnya 4-5 cm dan lebar 2,5 cm. masing-masing testis
terdiri dari lilitan tubulus seminiferus yang menghasilkan sperma.
J
Diantara tubulus seminiferus terdapat sel-sel yang
menghasilkan hormone kelamin yang disebut Interstitial
Cells atau sel Leydig, sel-sel
tersebut mengeluarkan hormone kelamin laki-laki (androgen) yaitu hormone
testosterone yang berfungsi untuk perkembangan sifat seksual pria dan
membentuk protein dari asam amino.
J
Ovarium terdiri dari 2 buah, berbentuk memanjang
dengan panjang kira-kira 2,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 3 cm dan tebalnya 0,6 – 1,5
cm. Letak ovarium pada bagian pelvic abdomen pada sisi uterus.
J
Ovarium berfungsi sebagai penghasil ovum, hormone
endokrin dari sel-sel folikel ovarium dan pengganti folikel korpus luteum. Hormon
yang dihasilkan oleh ovarium diantaranya adalah :
a. Estrogen
: hormone yang dibentuk oleh folikel ovarium yang matang dan korpus luteum.
Hormone ini bertanggung jawab dalam perkembangan sifat seks sekunder wanita (tumbuhnya
buah dada, rambut kemaluan, dll ) dan untuk menghasilkan perubahan siklus dalam
endometrium serta menambah kontraktilitas uterus.
Hormon
ini dapat digunakan untuk mengatur haid, pengobatan menopause dan ada kalanya
untuk memulai proses persalinan mis. Kalau anak mati dlm kandungan.
b.
Progesteron ; adalah hormone yang disekresi oleh
korpus luteum sebagai respon terhadap sekresi Luteinizing hormone (LH). Pengaruh hormon ini terutama pada alat-alat
reproduksi seperti uterus dan mamae
- Pengaruh terhadap uterus : dapat mengurangi
kontraktilitas uterus dan mengurangi pengaruh oksitosin.
- Pengaruh terhadap mamae: menyebabkan pertumbuhan
acini dan lobuli glandula mamae seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir
dan selama kehamilan.
makasih artikelnya admin,,,bermanfaat bagi banyak orang dan mudah di pahami,,di klik jugaArtikel kesehatan terbaru
BalasHapus