Selasa, 13 Maret 2012

HORMON DAN FUNGSINYA


Macam-Macam Hormon & Fungsinya
Dalam sistem Endokrin terdapat 2 kelenjar dari 8 kelenjar yang mempunyai peran menghasilkan hormon-hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi yaitu : 


1.  Kelenjar Hipofise
J Disebut juga kelenjar pituitari. Karena menghasilkan hormon pada bagian tubuh lainnya maka disebut juga “Master Gland”
J Terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang sfenoid. Dengan berat kelenjar ± 0,5 gram dan bentuknya seperti kacang segilima.
J Terdiri atas 3 lobus yaitu : Lobus anterior dan Lobus posterior, dan diantara kedua lobus ialah Pars Intermedia (lobus intermedia)
J Lobus Anterior (adenohipofise); yaitu kelenjar hipofise yang menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin lain. Hormon yang dihasilkan yang berhubungan dengan sistem reproduksi antara lain :
a.    Follicle stimulating hormon (FSH) : Hormon yang bekerja sama dengan LH untuk menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikek de graaf. Dalam jumlah besar folikel ini ditemukan pada urine wanita menopause. FSH mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah sampai dewasa. FSH akan berkurang pada peningkatan estrogen.
b.    Prolaktin (luteotropin/LTH) : Hormon yang berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi progesterone dari corpus luteum dan memproduksi ASI. Ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urine wanita hamil, pada masa laktasi dan post menopause.
c.    Hormon Gonadotropik (Hormon perangsang folikel yang berasal dari Folikel stimulating hormon;FSH) : Hormon yang merangsang perkembangan folikel de graaf di dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa di dalam testis.
d.    Hormon Luteinizing (LH) atau disebut juga hormon Interstitial-Cell-Stimulating-hormon (ICSH) : Hormon yang mengendalikan sekresi estrogen dan progesterone di dalam ovarium dan testosteron di dalam testis. Bila estrogen dibentuk dalam jumlah cukup besar maka akan menyebabkan pengurangan produksi FSH sehingga produksi LH bertambah dan terjadilah ketidakseimbangan antara ratio FSH & LH yang menyebabkan terjadinya ovulasi.

J  Lobus Posterior( Neurohipofise ) yaitu salah satu kelenjar hipofise yang mengeluarkan 1 hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi yaitu : Hormon Oksitosin merupakan Hormon yang merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.

Nampaknya Hipofise-pun dirangsang dan diatur oleh  pusat yang lebih tinggi yaitu Hypothalamus yang menghasilkan Gonadotropin releasing factors yang fungsinya yaitu merangsang hipofise untuk melepaskan gonadotropin, dan juga fungsi hypothalamus yaitu mengeluarkan prolaktin inhibitory hormon (PIH) yang mengerem produksi prolaktin.

2.  kelenjar kelamin/kelenjar Gonad
J Kelenjar kelamin/gonad pada pria yaitu Testis sedangkan pada wanita yaitu Ovarium.
J Testis dan ovarium masing-masing menghasilkan hormon yang mengatur fungsi reproduksi manusia.
J Testis berbentuk oval (lonjong) dengan berat kira-kira 10-14 gr, panjangnya 4-5 cm dan lebar 2,5 cm. masing-masing testis terdiri dari lilitan tubulus seminiferus yang menghasilkan sperma.
J Diantara tubulus seminiferus terdapat sel-sel yang menghasilkan hormone kelamin yang disebut Interstitial Cells atau sel Leydig, sel-sel tersebut mengeluarkan hormone kelamin laki-laki (androgen) yaitu hormone testosterone yang berfungsi untuk perkembangan sifat seksual pria dan membentuk protein dari asam amino.
J Ovarium terdiri dari 2 buah, berbentuk memanjang dengan panjang kira-kira 2,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 3 cm dan tebalnya 0,6 – 1,5 cm. Letak ovarium pada bagian pelvic abdomen pada sisi uterus.
J Ovarium berfungsi sebagai penghasil ovum, hormone endokrin dari sel-sel folikel ovarium dan pengganti folikel korpus luteum. Hormon yang dihasilkan oleh ovarium diantaranya adalah :
a.    Estrogen : hormone yang dibentuk oleh folikel ovarium yang matang dan korpus luteum. Hormone ini bertanggung jawab dalam perkembangan sifat seks sekunder wanita (tumbuhnya buah dada, rambut kemaluan, dll ) dan untuk menghasilkan perubahan siklus dalam endometrium serta menambah kontraktilitas uterus.
Hormon ini dapat digunakan untuk mengatur haid, pengobatan menopause dan ada kalanya untuk memulai proses persalinan mis. Kalau anak mati dlm kandungan.
b.    Progesteron ; adalah hormone yang disekresi oleh korpus luteum sebagai respon terhadap sekresi Luteinizing hormone (LH). Pengaruh hormon ini terutama pada alat-alat reproduksi seperti uterus dan mamae
-       Pengaruh terhadap uterus : dapat mengurangi kontraktilitas uterus dan mengurangi pengaruh oksitosin.
-       Pengaruh terhadap mamae: menyebabkan pertumbuhan acini dan lobuli glandula mamae seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir dan selama kehamilan.

1 komentar:

  1. makasih artikelnya admin,,,bermanfaat bagi banyak orang dan mudah di pahami,,di klik jugaArtikel kesehatan terbaru

    BalasHapus